Monday, May 21, 2007

Berita bohong di Internet dan 'orang-orang' yang menyebarkannya

Pagi tadi setelah login ke account Yahoo Messenger, beberapa window kecil terbuka di gaim saya. Pesan yang muncul begini:
Menurut CNN,disiarkan 3 hari yang lalu bahwa lempeng bumi di
australia sedang bergerak ke utara menuju asia.
diperkirakan bisa bertubrukan dengan
lempeng bumi di selatan pulau jawa.Diperkirakan 11
hari setelah gempa jogja,
atau rabu besok(7 juni) akan ada gempa dahsyat dan
memungkinkan terjadinya
tsunami.Mohon doanya n plis forward ke temen-temen
laen, jangan sampai putus di tangan anda.
Pandangan pertama saya udah langsung menjustifikasi ini hoax. Tidak perlu pemikiran panjang dan logika rumit.
  1. Ada pesan untuk forward ke orang lain. Ini ciri khas utama spam.
  2. Isinya juga nggak karuan, perhatikan tanggalnya, "11 hari setelah gempa jogja, tepatnya 7 Juni". Sekarang khan tanggal 21 Mei 2007. Hebat dia meramalkan 2 kejadian sekaligus. 11 hari sebelum 7 juni masih 5 hari lagi.
  3. Yang ngirim 'ibu itu', he he heeee... bukannya gimana, beliau itu sering banget ngirim hoax. Ini bukan yang pertama (dan kelihatannya juga bukan yang terakhir... :-p ).
  4. Menurut kalender juga, 7 juni itu hari Kamis bukan Rabu.
  5. Mengatasnamakan Organisasi, lembaga tertentu sebagai "beking" nya
Beberapa saat, saya coba meyakinkan lebih dalam lagi, dengan search di google, dan ternyata menemukan bukti bahwa dugaan saya benar.... Dan ternyata, bullshit ini udah muncul dari Juni 2006 lalu..... weleh.

Mungkin banyak para pengguna Internet yang sudah bosan dengan hoax yang masuk ke email, sms, chat dari orang-orang yang kebetulan memang kita kenal. Dari "Berita mimpi juru kunci", "Pembagian HP terbaru", "Minta donor darah", "Laporan orang hilang", "Program virus paling berbahaya" serta ribuan berita bohong dan bego lainnya.

Mengapa orang-orang sangat suka/sering menyebarkan hoax ya??? Menurut pemahaman saya mungkin karena beberapa hal:
  1. Sang Pengirim memang masih awam di belantara maya, apa yang terdengar, terlihat dan terbaca dianggap sebagai Informasi tanpa pikir panjang.
  2. Hoax biasanya memainkan perasaan sang pengirim dengan menimbulkan rasa panik, harapan, iba dan semodelnya.
  3. Disebarkan dari orang yang kita kenal, atau pernah berhubungan, sehingga lebih mudah dipercaya.
  4. That isn't a big deal. Sang pengirim menganggap bahwa hal itu biasa saja. Kalau bener ya syukur, kalau salah emangnya kenapa???
Padahal... Jika mereka mau berhenti sebentar, berpikir ringan dan mencoba menelusuri informasi itu dengan benar. Dia telah melakukan/menghindari banyak hal:
  1. Rasa malu... iya nggak??? Kalau saya sich malu udah nyebar berita macem-macam ke orang lain, ech ternyata Bo'ong.
  2. Mengurangi kepercayaan. Bo'ong luh... Kalau besok ngirim email lagi dah males dibuka dech. Minimal menimbulkan stigma yang nggak baik.
  3. Save the Bandwith. Absolutely, tidak semua orang peduli. Karena sebagian besar sang pengirim hoax biasanya makai internet dengan komputer kerja yang terhubung akses cepat. Pikirkan mereka yang menggunakan internet dengan akses gprs dari gadgetnya, atau online menggunakan telepon rumah dengan perhitungan terbatas.
  4. Menggangu ketentraman orang lain. Masa sich??? Bener... Banyak hal bodoh yang terjadi hanya gara-gara mendengar berita bohong. Misalnya menghancurkan penjualan merk dagang tertentu (ingat isu lemak babi awal tahun 90 an???), membatalkan perjalanan ke kota tertentu, pembatalan acara-acara penting, tidak berani keluar rumah dan sederet hal lainnya.
  5. Sisanya pikirkan sendiri.... :-D

Friday, May 11, 2007

Seni mempengaruhi orang

Posisi pekerjaan saya saat ini mengharuskan untuk dapat berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai level pendidikan, jabatan, wawasan dan sebagainya. Walaupun lebih banyak mempelajari tentang IT, namun sebenarnya kegiatan pekerjaan lebih kepada bagaimana saya melakukan social engineering dengan orang lain.

Sebenarnya hal ini gampang-gampang susah, banyak teori dan konsep untuk melakukan hal ini. Tetapi semuanya kembali kepada pengalaman dan wawasan sang pelaku. Itu makanya saya lebih senang menyebutnya sebagai 'seni' dibandingkan 'teknik'.

Dari blog nya mas Romi saya dapatkan rangkuman metode yang dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), seorang professor di University at Albany, Amerika memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang lain.
  • Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Profesi Dokter kelihatannya sangat mahir memainkan teknik ini. Bayangkan, pasien dapat dipengaruhi untuk minum obat (yang udah jelas rasanya nggak enak) secara rutin tanpa perlawanan.

  • Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.

  • Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya kepala Divisi yang mengajak staf dibawahnya untuk menyusun rencana kerja divisi.

  • Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Saya sering cerita 'si kancil' kepada anak saya sebelum membujuknya untuk tidur malam.

  • Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Trik yahud kalau keadaannya memungkinkan. Di Batam saya mengaku sebagai putra aceh kepada Direktur customer pada waktu itu, di Gombong dan Madiun saya bercerita tentang kampung halaman bapak saya di Salatiga.

  • Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.

  • Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Kelihatannya resuffle kabinet yang baru pak SBY makai yang ini dech.

  • Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan.

  • Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Paling bawah dan biasanya emang udah nggak punya ide pakai taktik lain.

Tetapi taktik-taktik tersebut tidak bisa/sulit untuk direncanakan pada keadaan-keadaan tertentu. Ini kembali kepada kondisi si pemengaruh dan 'korbannya'.
Yang kadang menggelitik saya adalah, jika kita menyadari bahwa kita sedang dijadikan 'korban' dari salah satu teknik ini.... Anda sadar. Tapi yang melakukan sadar atau tidak ya bahwa anda sudah sadar??? he he heeee...

Thursday, May 10, 2007

Menambah cara pembayaran di OSCommerce


OsCommerce telah mendukung metode pembayaran yang sangat lengkap dan bagus. Namun untuk transaksi-transaksi pembayaran lokal (indonesia), biasanya para pembeli lebih terbiasa menggunakan transfer antar bank daripada menggunakan payment processor yang banyak tersedia di internet.

Jadi, saya harus melakukan beberapa penambahan dan edit di source OsCommerce yang digunakan. Ternyata tidak sulit, dengan mempelajari file payment milik paypal.php dan cc.php kelihatannya sudah cukup menambah pengetahuan kita bagaimana cara pembayaran di oscommerce bekerja.

Akhirnya kemarin malam www.acehcraft.com menambah dua model pembayaran khusus untuk pembeli lokal dengan transfer Bank Mandiri dan Bank BCA. That's quite easy...

Wednesday, May 9, 2007

Se Paranoid apakah kita???

Paranoid definition from wikipedia: is an excessive anxiety or fear concerning one's own well-being which is considered irrational and excessive, perhaps to the point of being a psychosis.

Pagi tadi sambil sarapan sempat melihat berita gosip bahwa Pongki Jikustik ternyata takut ama pisang. Seorang teman bahkan ada yang takut nasi (baru aja sembuh tahun lalu... :-D).

Memang ada orang-orang yang takut atau khawatir berlebihan terhadap sesuatu yang menurut pandangan khalayak umum bukan merupakan sesuatu yang berbahaya atau perlu untuk ditakuti.
Sebenarnya itu sah-sah saja, toh yang (mungkin akan) rugi cuman diri yang bersangkutan. Tetapi menjadi lain pandangannya jika paranoia itu jadinya malah merepotkan orang lain.

Saya pernah batal naik perahu di suatu lokasi wisata atas dasar 'solidarity', karena diantara teman yang ikut waktu itu ada yang tidak bersedia naik. Mungkin banyak orang pernah direpotkan jika harus menemani teman/saudara ke suatu tempat hanya karena dia takut gelap.

Ketakutan yang berlebihan juga bisa merugikan diri sendiri atau pihak lain, jika rasa khawatir tersebut berakibat 'menggeser' fokus pemikiran kita. Mengerti??? misal: seorang network administrator menutup hampir semua fasilitas network yang telah dibayar mahal hanya diakibatkan kekhawatirannya akan ada virus yang menyebar, atau akan ada attack dari luar networknya. Semua pintu belakang ditutup dan digembok sambil mengawasi jika ada penghuni yang mau keluar masuk akan ditahan walaupun untuk kepentingan bersama (misal beli aqua di warung sebelah).

Sewaktu di Jogja dahulu, saya pernah membaca koran lokal setempat memberitakan tentang seorang mahasiswa yang lompat dari jendela lantai 2 karena terjadi gempa ringan.
Kalau difilm-film horor atau thriller, sering tuch para korban terluka atau mati akibat perbuatan dia sendiri yang panik dan menjadi tidak hati-hati.

Paranoid bukan penyakit menular, paranoid dapat disembuhkan, silahkan hubungi puskesmas-puskesmas terdekat.

Monday, May 7, 2007

Tentang Open Source

Sudah lebih seminggu disalah satu milis yang saya ikuti rame bahas tentang framework dan open source. Sebanarnya 2 hal yang bisa jadi tidak berhubungan, tetapi karena ini komunitas java, bisa dibilang apa pun produknya hampir semuanya opensource... termasuk Framework.

Pemerintah juga sudah mencanangkan IGOS Indonesia Goes Open Source sejak lama. Para pemain IT memandang hal ini dengan berbagai pendapat. Ada yang semangat dan segera mengambil peluang, ada yang merasa skeptis (entah karena merasa yakin tak mampu ikut atau nggak bisa melihat peluang yang ada) dan berbagai pandangan lainnya.

"Open Source Software sendiri merupakan software yang berbasis pada kode-kode terbuka, dapat dimanfaatkan siapapun dan dikembangkan secara gratis. Ini membedakan dengan software proprietari yang dijual dengan harga puluhan hingga ribuan dolar AS.(Sumber: Kusmayanto Kadiman)"

Benar... coba perhatikan kata "dapat dikembangkan secara gratis". Saya lebih fokus pada pernyataan itu. Bermanfaatkah Open Source??? Tergantung kepada kita para pelakunya. Ada yang menggunakan Open Source Software tanpa melakukan apapun, pakai apa adanya... It's ok. Tetapi menurut pendapat saya ini belum memaksimalkan visi Open Sourcenya.

Minggu kemarin saya baru aja memanfaatkan salah satu aplikasi e-commerce open source untuk kepentingan saya. Sangat bagus, punya dukungan komunitas yang luas, dokumentasi dan featurenya juga sangat lengkap. Saya masih heran jika ada yang berusaha membeli aplikasi lain dengan harga tinggi jika sebenarnya sudah banyak bertebaran aplikasi sejenis dengan kemampuan yang selengkap ini dan GRATIS beserta Sourcenya.

Sayangnya (atau untungnya), tidak semua aplikasi open source memenuhi kebutuhan para penggunanya. Disinilah visi Open Source harus dimaksimalkan... Misal, ternyata aplikasi open source yang saya gunakan tidak mendukung pembayaran via e-gold. Padahal saya sangat memerlukan jenis pembayaran ini. Jadi??? Lho itu khan sourcenya bisa dibuka dan diutak-atik... Ya.... perbaiki dan modifikasi lah.

Go Opensource.

Thursday, May 3, 2007

Jagalah Hati

Jagalah hati, jangan kau kotori
jagalah hati, lentera hidup ini

Sudah beberapa bulan ini, banyak keluh kesah hingga mendekati serapah yang terus terdengar dan berulang-ulang digaungkan. Beberapa memang saya akui mengandung kebenaran, tapi tidak sedikit yang berbunyi lebih mirip suara sumbang.

Saya hanya membagi pendapat pribadi... Ya, pendapat 'Dody Naftali':
  1. Bekerja adalah bagian dari ibadah... ca'ilee... apaan ini dod? Benar, dulu saya pernah memikirkan tentang kompensasi, hak, keadilan. Tapi seorang senior (Semoga Allah memuliakannya) mengingatkan, rejeki bukan hanya gaji. Yes, i've prove that.
  2. Terima dengan ikhlas atau tolaklah dengan bijak. Bekerja maksimal dan terima imbalan yang telah disepakati dengan rasa syukur, atau??? jika tidak mampu??? Silahkan pamit dengan baik, harus jauh lebih baik dibanding waktu memohon bergabung dahulu.
  3. Keep spirit and pray... Allah tidak akan mendzolimi hambanya...
Mengeluh dan marah tidak mengubah sesuatu... No Offense...